Ekidna

Votre vidéo commence dans 20
Passer (5)
cash machine v4

Merci ! Partagez avec vos amis !

Vous avez aimé cette vidéo, merci de votre vote !

Ajoutées by admin
38 Vues
Satwa ini memliki tubuh berduri layaknya landak atau hedgehog, caranya mencari makan adalah dengan menggaruk-garukkan tangannya ke batang pohon atau gundukan tanah untuk menemukan makanan favoritnya, yaitu rayap. Tapi tidak sebatas itu saja keunikan satwa yang satu ini, ekidna meskipun termasuk mamalia, tetapi satwa ini bertelur.
Ekidna memiliki ciri tubuh berukuran kecil dan ditumbuhi rambut kasar dan duri. Ukuran Echidna dewasa bervariasi dengan panjang tubuh antara 30-55 cm, panjang ekor antara 7-9 cm, berat tubuh antara 3-6 kg. Ekidna jantan dewasa biasanya memiliki berat tubuh 6 kg, dan yang betina sekitar 4,5 kg. Ekidna adalah hewan nokturnal, yang aktif pada malam hari, dan memiliki sifat hidup yang menyendiri ,Meskipun memiliki duri seperti landak, tetapi ekidna bukan termasuk kelompok landak.
Ekidna memiliki lengan yang kuat dan pendek yang dilengkapi dengan lima buah cakar tajam di setiap lengannya. Moncongnya yang panjang membantu fungsi penciumannya untuk mendeteksi bau makanan, menghindar dari predator lain, maupun untuk mengenali ekidna lain. Meskipun tidak memiliki gigi, namun ekidna memiliki lidah yang lengket yang digunakan untuk menangkap rayap dan insekta. Mereka menelan mangsa secara hidup-hidup.
Yang paling unik dari ekidna, tentunya caranya berkembang biak yaitu lewat bertelur meski ekidna termasuk hewan mamalia. Ekidna betina menelurkan sebutir telur berbulu bercangkang lunak, tepat dua puluh dua hari setelah pembuahan berlangsung, dan meletakkannya di dalam kantung tubuhnya. Telur akan menetas setelah sepuluh hari.
Bayi ekidna yang baru keluar dari dalam telur kemudian akan menghisap susu dari pori-pori kelenjar susu , dan akan tetap tinggal di dalam kantung induknya dalam tempo 45-55 hari. Saat ekidna muda mulai tumbuh duri, sang ibu akan menggalikan lubang untuk meletakkan anaknya. Induk betina akan kembali setiap lima hari untuk menyusui hingga ekidna muda berusia tujuh bulan.
Sejauh ini terdapat empat spesies ekidna yang dikenal, yaitu ekidna moncong pendek dari genus Tachyglossus dan tiga spesies ekidna moncong panjang (dari lima spesies) genus Zaglossus yang hingga kini masih bertahan hidup. Terdapat satu genus ekidna lagi yakni Megalibgwilia, namun genus dengan dua spesies ini sudah lama punah. Tampilan spesies ini hanya dapat dikenali dari profil fosil yang ditemukan.
Catégories
MAMMIFÈRES
Mots-clés
Ekidna, Mamalia Bertelur, Satwa Asli dari Papua

Ajouter un commentaire

Commentaires

Soyez le premier à commenter cette vidéo.